- Back to Home »
- Ulumul Quran »
- Apa Yang Dibutuhkan al-Qur`an?
Posted by : Alamin Rayyiis
Senin, 18 April 2016
Al-Qur`an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, hal itu sekaligus menjadi satu-satu mukjizat yang tidak lekang dimakan zaman. Keberadaannya akan selalu menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Allah menjanjikan bahwa al-Qur`an akan senantiasa dijaga sampai akhir kelak, dan Allah pun menjanjikan bahwa al-Qur`an mudah untuk dihafal. Bukti terbaru adalah kisah Musa La Ode, berumur 7 tahun, memenagi juara ke-3 lomba menghafal al-Qur`an Internasional di Sharm Shaikh, Mesir.
Kemudahan al-Qur`an dan keabadian al-Qur`an yang telah dijamin oleh Allah jangan lantas membuat manusia yang berinteraksi dengannya mempermudah/menggampangkan standar-standar baku yang telah diwariskan oleh ulama`. Terkait dengan al-Qur`an sebagai sumber hukum, maka harus dikembalikan kepada disiplin-disiplin ilmu yang terkait dengan al-Qur`an.
Mengkaji al-Qur`an bila ingin mengerti maksud dan tema umumnya saja, para pembaca mungkin bisa menjadikan terjemahan sebagai alat bantu. Akan tetapi, bila yang dinginkan adalah kesimpulan hukum terkait fikih maupun akidah, maka pembaca membutuhkan disiplin ilmu lain yang menunjang pemahamannya. Disiplin-disiplin ilmu yang terkait dengan pemahaman al-Qur`an itu biasanya diistilahkan dengan Ulumul Qur`an atau Ilmu-ilmu al-Qur`an (Quranic Studies).
Secara istilah, para ulama telah merumuskan definisi tentang Ulumul Qur’an. Menurut Muhammad Abd al-‘Azim al-Zarqani adalah : Beberapa pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur’an al-Karim, dari segi turunnya, urutan-urutaannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemukjizatannya, nasikh dan mansukhnya, penolakan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya.
Materi Ilmu Al-Quran
Jalaluddin As-Suyuthi menyebutkan ada 80 macam ilmu al-Qur’an, bahkan jumlah tersebut masih dapat dibagi hingga mencapai 300 macam atau lebih. Di antaranya adalah:
1) Mawatin al-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat,
2) Tawarikh al-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan tentang masa turun ayat dan tertib turunnya,
3) Asbab al-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab yang melatarbelakangi turun ayat.
4) al-Qira`ah, yaitu ilmu yang menerangkan tentang macam-macam bacaan al-Qur’an,
5) Tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan tata cara membaca al-Qur’an, tempat memulai dan pemberhentuannya, dan lain-lain,
6) Garib al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas tentang makna kata-kata (lafal) yang ganjil, yang tidak lazim digunakan dalam bahasa sehari-hari,
7) I’rab al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas tentang kedudukan suatu lafal dalam kalimat dan harakatnya,
8) Wujuh wa al-Naza’ir, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang lafal-lafal dalam al-Qur’an yang mempunyai banyak arti dan menerangkan makna yang dimaksud pada suatu tempat,
9) Ma’rifah al-Muhkam wa al-Mutasyabih, yaitu ilmu yang membahas tentang ayat-ayat yang dipandang muhkam dan mutasysbih,
10) Nasikh wa Mansukh, yaitu ilmu yang menerangkan tentang ayat-ayat yang dianggap mansukh, k. Badai’ al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas tentang keindahan susunan ayat-ayat al-Qur’an, kesusteraannya, dan balaghahnya,
11) I’jaz al-Qur’an, yaitu ilmu yang khusus membahas tentang kemukjizatan al-Qur’an,
12) Tanasub Ayat al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas tentang kesesuaian suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya,
13) Aqsam al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas arti dan tujuan sumpah Allah dalam al-Qur’an,
14) Amsal al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas tentang perumpamaan yang terdapat dalam al-Qur’an,
15) Jidal al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas tentang bentuk-bentuk perdebatan yang dikemukakan dalam al-Qur’an bagi kaum musyrikin dan lain-lain,
16) Adab Tilawah al-Qur’an, yaitu ilmu yang membahas segala aturan yang dipakai dalam membaca al-Qur’an.
17) Mutasyabihin Nudhum, yaitu ilmu yang mempelajari kesamaan atau kemiripan beberapa ayat beserta maksud dan makna khususnya.