- Back to Home »
- Hari Raya , khutbah »
- Khutbah Idul Fithri 1435 H (Miri-Papringan)
Posted by : Alamin Rayyiis
Jumat, 22 Agustus 2014
الله أكبر و لله الحمد
الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان
الله بكرة و أصيلا
لا إله إلا الله و حده صدق وعده و نصر عبده و
أعز جنده و هزم الأحزاب وحده
لا إله إلا الله و لا نعبد إلا إياه مخلصين له
الدين و لو كره الكافرون
الحمد لله رب العالمين و به نستعين و على أمور
الدنيا و الدين.
الحمد لله نحمده و نستعينه
نستغفرو نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له و
من يضلله فلا هادي له. إن أصدق الحديث كتاب الله و خير الهدي هدي محمد صلى الله
عليه و سلم. الحمد لله الذى جعل رمضان شهرا أنزل فيه القرأن هدى للناس و بينات من
الهدى و الفرقان. و الحمد لله الذى أنزل على عبده الكتاب و لم يجعل له عوجا – قيما
لينذر بأسا شديدا من لدنه و يبشر المؤمنين الذين يعملون الصالحات أن لهم أجرا
حسنا. و الحمد لله خلق عبده و خير أمة أخرجه و أمة و سطا جعله.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و
أشهد أن محمدا عبده و نبيه و رسول الله
و الصلاة و السلام على خاتم الأنبياء و إمام
الرسل النبي الأمي محمد صلى الله عليه و سلم و على أله و أصحابه أجمعين. أما بعد.
ياأيها الناس اعبدوا ربكم الذى خلقكم و الذين
من قبلكم لعلكم تتقون – ياأيها الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن إلا و
أنتم مسلمون – و تزودوا فإن خير الزاد التقوى و اتقون ياأولى الألباب – اتقوا الله
حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن.
Laa ilaaha illallah; Tiada sesembahan
yang berhak selain Allah. Allahu akbar; Allah Mahabesar dari semua ciptaanya di
alam. Subhanallah; Mahasuci Allah dengan segala keindahan yang telah Dia
ciptakan, birunya laut, hijaunya padang rumput, jerninhnya embun pagi, indahnya
pelangi.
Di awal hilal bulan syawal, di awal
dhuha pagi hari ini dan di awal fithrah manusia, marilah senantiasa kita
panjatkan puja-puji dan syukur kita ke hadirat Allah swt. Rabb pemilik segala,
Rabb yang menciptakan bumi-langit dan seisinya. Kita bersyukur atas limpahan
rahmat dan kasih sayangnya berupa islam, iman dan ihsan, nikmat kesehatan jiwa
dan raga serta rizki yang melimpah, nikmat bernafas dengan segarnya udara serta
nikmat menguningnya tanaman padi di sawah. Maka, tidak pantas bagi kita untuk
tidak melantunkan do’a;
ربنا أوزعنا أن نشكر نعمتك التى أنعمت علينا و
على والدينا و أن نعمل صالحا ترضاه و ادخلنا برحمتك فى عبادك الصالحين.
Sholawat
serta salam senantiasa kita haturkan kepada nabi junjungan Muhammad saw.
Ahlan wa sahlan wa marhaban ilal
‘aidiina li buyuutihim
Ahlan wa sahlan wa marhaban ilar ruhhal
Ahlan wa sahlan wa marhaban kepada para
pemudik yang pulang ke kampung halaman
Ahlan wa sahlan wa marhaban kepada
mereka yang masih jauh di mata tapi dekat di hati
Semoga kebaikan selalu Allah curahkan
kepada mereka yang berada di kampung halaman maupun yang masih di tanah
perantauan.
Allahu akbar, walillahil hamd.
Ikhwani rahimkumullah, barakallah
fiikum.
Agama Islam adalah agama pamungkas,
penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya, satu-satunya agama yang diridhoi oleh
Allah swt. disampaikan kepada nabi junjungan Muhammad saw. untuk diajarkan
kepada seluruh umat manusia hingga kelak berakhirnya alam dunia kita. Sebagai
agama yang rahmatan lil’alamin; musliman kaana au kafiran; muslim dan kafirnya.
Islam berisi tuntunan kehidupan di semua
bagian. Islam menuntun kita bagaimana seharusnya berdagang, bercocok tanam, mendidik
anak di sekolahan, bertetangga dengan orang yang tidak dikenal dan lain
sebagainya. Sebagaimana Islam juga menuntun kita bagaimana meraih kebahagiaan
di akhirat kelak, mengajari bagaimana meraih firdaus al-a’la, taat dan tunduk
pada firman ilahi dan sabda nabi. Islam harus tegak di manapun dan kapanpun,
harus siap dengan semua halang rintang yang harus bersama kita singkirkan.
هو الذى أرسل رسوله بالهدى و دين الحق ليظهره
على الدين كله و لو كره الكافرون و لو كره المشركون
Namun begitu selalu ada
orang yang tidak suka akan agama kita, di antara mereka ada yang sadar akan
pentingnya toleransi, berbeda agama tapi saling menghargai. Mereka sadar bahwa
untuk hidup berdampingan tidak harus beragama sama, tapi cukup menjadi manusia
yang sadar akan pentingnya berdamai dengan sesama, menjalin ukhuwah, merajut
ketenangan di tengah masyarakat, memupuk rasa aman dan menyuburkan keadilan dan
kesejahteraan bersama.
Tapi
sungguh, ketika islam sebagai minoritas
maka agama kita pun diporakporandakan, dihancurkan, dibakar bahkan
dibumihanguskan secara masal. Bahkan di zaman yang dikatakan modern penjajahan
atas nama agama masih berlangsung hingga sekarang. Muslim palestina harus
menanggung luka akibat kekejaman zionis Irael, Afrika Tengah menjadi saksi
bagaimana pembunuhan masal atas kaum muslim di depan mata dunia, muslim
Rohingnya harus terlunta-lunta antara bertahan tapi diburu laiknya binatang
atau menyebrang laut ke negeri tetangga sekalipun setibanya di sana diusir
untuk kedua kalinya, muslim di Mesir harus berjuang melawan kediktatoran
militer yang sekuler dan masih banyak saudara kita yang menjalani ujian jihad
dan perjuangan dari Allah swt.
Kepada
merekalah Allah berfirman:
÷Pr& óOçFö6Å¡ym br& (#qè=äzôs? sp¨Yyfø9$# $£Js9ur Nä3Ï?ù't ã@sW¨B tûïÏ%©!$# (#öqn=yz `ÏB Nä3Î=ö6s% ( ãNåk÷J¡¡¨B âä!$yù't7ø9$# âä!#§Ø9$#ur (#qä9Ìø9ãur 4Ó®Lym tAqà)t ãAqß§9$# tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä ¼çmyètB 4ÓtLtB çóÇnS «!$# 3 Iwr& ¨bÎ) uóÇnS «!$# Ò=Ìs% (البقرة: 214)
214. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: "Kapan datangnya pertolongan
Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Oleh
karena itu, sadarlah bahwa wujud kita yang mayoritas adalah anugrah besar dari
Allah swt. Islam sebagai mayoritas adalah buah perjuangan pahlawan kemerdekaan,
kaum santri, para kyai dan kaum muslim yang selalu gigih melawan penjajahan di atas
bumi ini. Islam sebagai mayoritas bukanlah faktor kebetulan semata, bukan hanya
karena faktor kelahiran ayah ibu kita. Islam tegak di bumi Indonesia tidak
terlepas dari jasa para pendakwah, penceramah, dan orang-orang yang lahir
batinnya adalah agama Islam.
Allahu
akbar wa lillahil hamd
Ikhwani
fillah, barakallah fiikum
Islam
senantiasa terjaga karena kita masih leluasa membangun masjid, memakmurkan dan
menjadikannya sebagai pasar-pasar kebaikan, ia akan selalu terjaga saat kita
bisa melangkah dengan sarung dan kopiah, membawa mushaf al-quran untuk dibaca,
mendengarkan pengajian serta pujian bagi Allah dan Rasulnya.
Islam
akan selalu ada saat muslimah kita bangga dengan menutup auratnya, menjulurkan
kerudung hingga dada (walyadhribna bikhumurihinna ‘ala juyubihinna), serta
menjaga ‘iffah dan rasa malunya. Sebagaimana kaum lelaki bertanggunjawab
atas kokohnya agama kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk meninggalkan
majlis-majlis keilmuan, meninggalkan jama’ah di masjid, serta berani
menyuarakan kebenaran dan menghiasi lisan kita dengan al-Quran.
Dibalik
tegaknya agama kita ada da’i-da’i yang tersebar di pelosok negeri, rela
meninggalkan kampung halaman untuk membuka lahan dakwah yang baru, meninggalkan
sanak family untuk mengajarkan alif ba’ ta’ tsa’ jim kha’ kho’, mengajarkan bagaimana
membunyikan mushaf yang selama ini hanya menjadi penghias ruang tamu, mengajarkan bagaimana firman Allah dan sabda
Rasulullah. Dibalik ratusan juta muslim di negara kita ada pondok-pondok yang
dengan kesederhanaannya mempertahankan ajaran agama, ada sekolah-sekolah
keagamaan yang bangga dengan identitas TPA, Islam Terpadu, Ormas Keislaman,
Madrasah Tsanawiyah dan ‘Aliyah serta lain sebagainya.
Maka,
dari itu semua, pertanyaan besar bagi kita, “Apakah yang sudah kita berikan
untuk meninggikan bendera agama Islam? Pengorbanan apa yang kiranya tercatat
sebagai amal kebaikan?”
Allahu
akbar wa lillahil hamd
Ma’syaral
muslimin a’azzaniyallah wa iyyakum
Menjaga
dan menyebarkan Islam tidak terbatas pada bulan Ramadhan, satu tahun atau satu
generasi. Menjaga dan menyebarkan Islam adalah
tugas bersama semua golongan, semua umur, semua generasi, untuk hari ini
dan hari-hari selanjutnya selama matahari terbit dari timur dan tenggelam di
barat.
Rasulullah
sadar akan kebutuhan Islam dan bagaimana harus mejaganya. Oleh karena itu, sejak
awal alaihissalam mengajarkan bagaimana mengkader para pejuang Islam,
Rasulullah menjadi soko guru para sahabat dan generasi selanjutnya. Rasulullah
adalah teladan atau uswah sebagai Nabi sekaligus panglima dalam perang, Rasulullah
adalah uswah bagaimana membina rumah tangga, uswah dalam ajaran-ajaran
keagamaan sekaligus uswah bagaimana mengurus perniagaan.
Hasil
dari kaderisasi itu semua adalah tiga generasi emas pertama. Rasulullah
bersabda bahwa “Sebaik-baiknya generasi adalah generasi beliau atau sahabat,
kemudian generasi setelahnya atau para tabi’in, kemudian generasi setelahnya
atau para tabi’ut tabi’in”
خير القرون قرنى ثم الذى يلونهم ثم الذى يلونهم
Dari
generasi tersebut Islam menjadi mercusuar, lampu penerang bagi belahan timur
dan barat saat dilanda kegelapan. 3 generasi tersebut adalah sumber air hulu
yang mengalir hingga hilir, air itu menjadi penawar bagi mereka yang kehausan,
membasahi bumi dan menumbuhkan hijaunya rumput dan biji-bijian. Radhiyallahu
‘anhum wa radhu ‘anh.
Generasi
sahabat adalah generasi dimana Rasulullah mengirimkan Mu’adz bin Jabal dari
Makkah menuju Yaman sebagai duta agama yang mengajarkan kitabullah dan sunnatu Rasulillah.
Generasi sahabat adalah dimana Abdurrahman bin Auf mewakafkan ribuan ontanya
untuk kepentingan agama, generasi dimana Anshar menjadi saudara Muhajirin yang
saling berbagi kebutuhan antar keduanya, generasi dimana Khalifah Utsman bin
Affan menyebarkan agama hingga di benua Asia.
Kegigihan
mereka dalam menjaga agama berlanjut saat tabi’in dan tabi’ut tabi’in berburu
hadits Rasulullah, rela melangkah ribuan kilometer untuk mendengar sesiapa yang
mendengar langsung untaian jawami’ul kalim dari Muhammad saw.. Imam Bukhari
harus mengarungi padang sahara dari Negara Bagian Rusia menuju Saudi Arabia,
begitu juga Imam Turmudzi, Imam Muslim, Imam Daud, Daru Quthni dan aimmatul
hadits lainnya.
Merekalah
generasi yang oleh Allah digambarkan sebagai:
Ó£JptC ãAqß§ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£Ï©r& n?tã Í$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ öNæhuZ÷t/ ( öNßg1ts? $Yè©.â #Y£Úß tbqäótGö6t WxôÒsù z`ÏiB «!$# $ZRºuqôÊÍur ( öNèd$yJÅ Îû OÎgÏdqã_ãr ô`ÏiB ÌrOr& Ïqàf¡9$# 4
(الفتح: 29)
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud.
Begitulah
3 generasi pertama telah melewati zaman keemasannya. Dilanjutkan dengan
assabiqunal awwalun, para ulama’ yang mewakafkan jiwa raganya untuk agama
Islam, untuk agama yang sekarang menjadi mayoritas di negeri Indonesia……
Dan,
entah sampai kapan kata-kata Islam akan tertuang di setiap KTP kita? Akankah
kita istiqamah dengan kerudung yang melambai menutup aurat dan terjulur di
dada? Akankah pelajaran agama tidak lagi menarik ketika disandingkan dengan
Matematika? Akankah membaca al-Quran hanya sebagai ritual kosong di masa
anak-anak balita? Masih sanggupkah pemuda kita bangga dengan simbol-simbol
keIslaman atau justru mereka bangga dengan model dan style ala Barat dan
kemewahan dunia?
Islam
haruslah dibela, dibantu dan diperjuangkan dalam semua hal. Dalam ekonomi,
pemerintahan, pendidikan. Islam harus ada di pasar-pasar, di sawah dan
pertanian. Mari kita perhatikan bagaimana Muhammad Nasir rahimahullah menyeru
kepada umat Islam pada masa perjuangan Islam di pemerintahan; Islam yang hanya
di masjid akan dibiarkan, Islam yang menguasai ekonomi akan diawasi, dan Islam
yang ada di pemerintahan akan dihancurkan dan dicabut dari akar-akarnya.
Allahu
akbar Allahu akbar Allahu akbar
Allahu
akbar wa lillahil hamd