- Back to Home »
- Muawiyah bin Abi Sufyan (Hindun bin Utbah)
Posted by : Alamin Rayyiis
Sabtu, 03 Maret 2012
MUAWIYAH mempunyai ayah bernama ABU SUFYAN dan ibu dengan nama HINDUN
bin UTBAH. Ia terlahir dengan 5 bersaudara; MUAWIYAH, YAZID, ANBASAH, UTBAH,
UMMU HABIBAH (RAMLAH) istri Rasulullah. Beliau mempunyai 4 istri, 2 diantaranya
adalah bersaudara dengan tanpa mengumpulkannya. Yazid bin Muawiyah merupakan
anak pertama dari istri pertama.
ABU SUFYAN: Dahulu merupakan dedengkot yang sangat memusuhi islam, klop
dengan sang istri. Abu Sufyan merupakan panglima musyrik Quraisy di perang Badr
dan beberapa ghazwah lainnya, sekalipun harus kita ingat bahwa tidak setiap
ghazwah atau sariyah terjadi pertempuran/pembunuhan, diantaranya hanya terjadi
penaklukan tak berarti/penyerahan diri, kabur, mu’ahadah dll.
Islamnya Abu Sufyan adalah tahun dimana Rasul membuka Makkah, sekalipun
ada riwayat yang mengatakan ia telah masuk Islam satu tahun sebelum fathul
Makkah. Rasul menjamin siapa saja yang masuk rumah Abu Sufyan dengan
keselamatan; artinya Rasul masih menghargai Abu Sufyan sebagai pembesar Quraisy
sejak ia dalam keadaan kafir hingga masuk Islam, beliau termasuk keturunan dari
klan terhormat di kalangan Quraisy.
‘Alimukum fil Islami, ‘alimukum fil jahiliyyati. Getolnya Abu Sufyan
dalam memerangi Islam di masa jahiliyyah memaksa beliau untuk berislam secara
kaffah dalam menegakkan panji khilafah Islamiyah. Di Masa Rasul beliau taat
dibawah komando serta aktif di beberapa peperangan; di Thoif beliau kehilangan
salah satu matanya, di perang Yarmuk beliau kehilangan mata yang lainnya, tidak
berhenti di situ, dalam sariyah beliau turut menghancurkan patung Lata di
Tsaqif.
HINDUN bin UTBAH: Satu geng dengan suaminya, Hindun merupakan orang yang
sangat memusuhi Islam di masa jahiliyahnya, mempunyai background ternama di
kalangan Quraisy bersama suaminya menjadikan keduanya getol dalam memerangi
Rasulullah. Hindun muda termasuk orang terkenal karena kemahirannya dalam
bersyair.
Kebenciannya terhadap Islam semakin menjadi ketika ia kehilangan ayah,
saudara dan pamannya di perang Badar, sehingga sangat ambisius untuk membalasnya,
hal tersebut tergambar di perang Uhud sebagai bentuk balas dendam atas
kekalahan Badar, dimana ia menyuruh seorang budak Wahsyi untuk membunuh Hamzah
-paman Rasulullah- serta mengambil jantungnya.
Sekalipun begitu, kita tidak bisa menafikan karakter beliau yang erat
dengan kebijakan. Kisahnya dengan Zainab ra. puteri Rasulullah patut dijadikan
ibrah; kala itu Zainab masih di Makkah hendak menyusul Ayahanda hijrah ke
Madinah. Suatu ketika Hindun dan Zainab bertemu di Makkah, Hindun tahu bahwa ia
akan menyusul ayahnya ke Madinah, dengan aura kewanitaanya beliau bertanya
kepada putri Rasul apakah ia mempunyai bekal untuk ke Madinah, Hindun yang
kafir hendak memberinya bekal putri dari Rasul yang sangat dibencinya, kebaikan
Hindun diakui oleh Zainab dari kesaksian yang diriwayatkannya sendiri, akan
tetapi dari siyaqul kalam Sayyidah Zainab menolak pemberian beliau. Lebih dari
itu, ketika Zainab di tengah perjalanan menuju Madinah, segerombolan kafir
Quraisy menghadangnya serta memaksanya kembali ke Makkah. Mendengar berita ini
Hindun bergegas menemui komplotan penghadang seraya berkata “Bagaimana kalian
berani menghadang perempuan? Dimana keberanian kalian tatkala perang Badar?”,
setelah itu Zainab pun disilahkannya melanjutkan perjalanan.
Cerita menarik lainnya adalah ketika Hindun bin Utbah berbaiat kepada
Rasul pasca-fathul Makkah, beliau ketika itu memakai niqab menutupi wajah, saat
Rasul membaiat wanita Quraisy yang masuk Islam agar tidak mencuri, Hindun
mengangkat tangannya seraya bertanya kepada Rasul apakah boleh dirinya
mengambil harta dari suaminya tanpa seizinnya karena suaminya/Abu Sufyan adalah
lelaki yang sangat sulit mengeluarkan nafkahnya, Rasul pun mengizinkannya,
hingga di pertanyaan lainnya Rasul tahu bahwa yang berniqab itu adalah Hindun bin
Utbah istri Abu Sufyan. Yang perlu digarisbawahi adalah, bahwa ketika Rasul
membaiat para wanita beliau sama sekali tidak menyentuhkan tangannya dengan
tangan yang dibaiatnya.
Kisah pernikahan Abu Sufyan dengan Hindun sangat erat dengan Orang
Pintar. Kala itu Hindun dibawa oleh ayahnya ke dukun untuk membuktikan tuduhan
yang dilontarkan orang Quraisy bahwa ia telah berzina lantaran ia terlihat
tertidur di tenda, di hadapan orang Quraisy si dukun pun memberikan kesaksian
bahwa ia bukanlah pezina dan akan lahir dari rahimnya seorang putera yang
mempunyai kekuasaan bernama Muawiyah, seketika itu juga Abu Sufyan yang turut
hadir di majlis pembuktian mengutarakan maksudnya untuk menikahi Hindun.
Mungkin hal tersebut yang juga melatarbelakangi riwayat terkenal bahwa ketika
mereka berdua masuk Islam mereka pun memperbaharui akad pernikahan dengan
ajaran Islam.
Kebijakan beliau sebagai sahabat Rasulullah tercermin kala Yazid bin Abi
Sufyan meninggal dan Muawiyah bin Abi Sufyan ditunjuk oleh Umar bin Khathab
sebagai penggantinya menjadi gubernur Damaskus. Abu Sufyan bertanya kepada Umar
ra. tentang siapa yang menggantikan anaknya, tahu bahwa sang pengganti adalah
anaknya juga maka ia kirimkan wasiat kepada Muawiyah agar menjadi pemimpin yang
bijak dan berpegang teguh dengan apa yang diajarkan Rasul beserta khalifah
setelahnya, Abu Bakar dan Umar.
MUAWIYAH: Sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan masuk Islam 3 tahun sebelum
fathul Makkah yaitu pada masa Penebusan Umrah (Umratul Qadha’), dengan kata
lain, islamnya beliau lebih dahulu ketimbang kedua orangtuanya. Ia dilahirkan 5
atau 7 tahun sebelum wahyu turun kepada Nabi atau 18 tahun sebelum hijrah.
Sejak kecil dan bahkan sejak kedua orangtua beliau belum menikah, banyak
ramalan yang menyatakan akan kedudukan beliau sebagai panglima perang dan raja
dari rakyat yang mencintainya. Terlebih adalah, suatu ketika beliau tidur
bersama Rasul, dan Rasul pun bangun sembari tersenyum akan mimpi yang baru saja
beliau alami, melihat hal itu Muawiyah bertanya tentang apa yang menyebabkan
beliau bangun tidur dan tersenyum, Rasul menjawab bahwa akan ada pasukan umat
beliau yang mengadakan futuhat di atas kapal, Muawiyah muda pun bertanya apakah
ia ada di dalam pasukantersebut, Rasul pun mengiyakan, hal tersebut berulang
dua kali di malam yang sama, hanya saja kali ini beliau tidak berada dalam
pasukan yang dimaksud.
Di masa Rasul, Muawiyah ra. termasuk salah satu penulis wahyu bersama
sahabat lainnya. Beliau juga aktif di berbagai peperangan bersama Rasul/ghazwah
ataupun sariyah. Di Zaman Abu Bakar beliau juga mengikuti perang melawan
pemberontak membayar zakat dan perang melawan nabi gadungan Musailamah
al-Kadzab. Di Masa Umar, kepiawaian beliau dalam berpolitik dan berlaga di
peperangan semakin kentara, kala saudaranya Yazid bin Abi Sufyan menjabat
sebagai gubernur Damaskus, Muawiyah juga termasuk kanan kanan yang giat
membantunya sebagai panglima perang. Hal penting yang terjadi di masa Umar bin
Khatab adalah, inovasi Muawiyah dalam menyambut kunjungan Umar ke Damaskus
dengan membuat tempat khusus untuk beliau sekalipun akhirnya ditolak oleh
Khalifah Kedua. Inovasi lain yang beliau ajukan adalah agar membuat pasukan
angkatan laut, berkali-kali proposal diajukan, berkali-kali pula Umar
menolaknya. Hal ini baru terealisasi masa Khalifah Utsman bin Affan setelah
beberapa kali juga sempat ditolak karena alasan yang sama dengan Umar, proses
dikabulkannya angkatan laut tersebut ditandai dengan dibukanya Cyprus oleh
Muawiyah, yang menarik adalah, Utsman memberlakukan syarat agar ketika beliau
berlayar membuka Cyprus harus membawa istri, dan oleh Muawiyah beliau membawa
istri yang ketiga.
Muawiyah dan masa fitnah shohabah, kedudukan beliau kala itu
merupakan kedudukan yang sulit, karena konflik itu sendir juga menyisakan
banyak tanda tanya dan kehati-hatian dalam mempelajarinya; terbunuhnya Utsman
ra. – perang Jamal – perang Shifin – ‘Amul Jama’ah dll – Abdullah bin Saba’ al-Yahudi
laknat seluruh alam atasnya. (Tema ini pernah ditulis di blog yang sama, dan
mungkin ada catatan lain di pembahasan selanjutnya).
Masa beliau menjadi gubernur Damaskus hingga khalifah dan pendiri Daulah
Umawiyah - - -.
Di hari tuanya, Muawiyah ra. telah mewasiatkan agar sepeninggalannya
nanti khalifah yang menggantikannya adalah anak pertamanya sendiri Yazid bin
Muawiyah, dan sejak saat itu pula pemerintahan Islam dari syuro menjadi wiratsah.
Hal tersebut tidak lantas menafikan pertimbangan-pertimbangan yang ada
mengingat, kondisi waktu itu masih rawan perpecahan dan satu periode setelah
‘Am al-Jama’ah belum cukup untuk meredakan dan menjadikan keadaan stabil. Hal
lain yang mendasari ketentuan beliau adalah rasa cintanya terhadap putra
sulungnya, Yazid. Lebih dari itu beliau bukan berarti meninggalkan syuro secara
mutlak dengan dewan penasihatnya, hal yang menjadi pertimbangan lainnya adalah
surat wasiat yang ditujukan kepada Yazid kala Muawiyah meninggal, di wasiat
tersebut tercermin kearifan beliau sebagai sahabat sekaligus kebijakan beliau
dalam mempertimbangkan hal yang berkaitan dengan pemerintahan/politik.
Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma meninggal tahun 60 H,
dengan umur panjang 78 tahun, memimpin khilafa islamiyah 19-20 tahun. Beliau
adalah sahabat yang menyunahkan tabaruk dengan warisan rasul, kala meninggal
beliau mewasiatkan agar bekas potongan kuku rasul ikut dikebumikan dengan
beliau sembari berharap agar segala dosanya diampuni oleh Allah Swt.
Ane Ali al Mujtaba bermubahalah "Syi'ah Ali adalah menggunakan ajaran Islam yang paling murni berasal dari Rosulullah melalui ahlul baytnya yang suci. Yang mengatakan syi'ah sesat maka dialah yang sesat sedang yang mengatakan syi'ah kafir maka dialah yang kafir." Jika pernyataan ane ini salah maka ane akan diberi adzab oleh Alloh dengan siksaan yang sangat pedih mulai detik ini juga sampai akhir hayat ane. Jika hal ini tidak terjadi maka penghujat syi'ah adalah nmusuh Alloh, Rosul, dan ahlul baytnya yang suci
BalasHapusSejarah ngaco dan ngawur, penghianat islam ditempatkan seolah olah pahlawan
BalasHapussyiah itu jelas sesat bung ali, masak sholat ada 3 waktu??
BalasHapussemoga allah mengampunikamu wahai sodaraku..
WAHABI..WAHABI.. PENGHIANAT DAN PEMBUNUH KETURUNAN RASULULLAH SAW DIBILANG PAHLAWAN. INILAH CIRI KHAWARIJ.. NABI MEREKA BUKAN RASULLAH SAW..TAPI MUAWIYAH..IMAM MEREKA IBNU TAIMIYAH DAN MAZHAB MEREKA WAHABI MENGIKUTI MUHAMAD BIN ABDUL WAHAB...
BalasHapusSUNNI-SYIAH ITU BERSAUDARA. WAHABI ITU YANG BUKAN SAUDARA. KNP ? KARENA MEREKA KAUM PEMBUNUH UMAT ISLAM BAIK DARI SUNNI DAN SYIAH. PENGHANCUR MAKAM SAHABAT DAN WALI ALLAH. BERSATULAH SUNNI (ASWAJA) DENGAN SYIAH UNTUK MEMERANGI WAHABI. LIHATLAH KERUSAKN DAN PEMBUNUHAN YANG MEREKA LAKUKAN. MARI KITA ANGKAT SENJATA. MEREKA HANCURKAN MAKAM PARA WALI, KITA HANCURKAN KUBURAN KELUARGA, ORANG TUA, DAN KUBURAN WAHABI. KITA HARUS MERAPATKAN BARISAN MEMERANGI WAHABI KHAWARIJ, PENJUAL AYAT ALLAH.
BalasHapuscerita dongeng atau sejarah sih... masa penjahat jadi pahlawan..ciri khas suku arab "dendam"..mungkinkah klan abu sofyan dan keturunannya menghilangkannya...bullshit
BalasHapus