- Back to Home »
- Syaikh Fazzazi dan Syaikh Ahmad Hasun (Takfir)
Posted by : Alamin Rayyiis
Selasa, 21 Februari 2012
Diskusi/debat antara Syaikh Muhammad bin Muhammad Fazzazi dari Tonja,
Maroko dan Syaikh Ahmad Hasun Mufti Syiria dengan moderator Dr. Faishol, Ittijah
Muakis-Aljazeera. Kata kunci; takfir, qatl, ahlu dzimmah, kafir, jizyah, perang terhadap mani'
zakah dan Musailamah, hadits
perpecahan umat, ayat qatl, ayat hiwar-dakwah, kedudukan kaum Yahudi dan
Nashrani, jihad difa'I dan tholabi-Ibnu Qudamah-.
Dipancing dari pertanyaan yang
menyatakan bahwa percobaan pembunuhan Farag Fauda menyebabkan Syaikh Fazazi
sangat senang dan mendukungnya. Syaikh Fazazi berpendapat bahwa setiap orang
harus mengkafirkan orang yang kafir, sekalipun bentuk 'setiap orang' tersebut
kemudian diralat oleh Syaikh Hasun dengan meng-qayd-kannya dengan
kecakapan/ta'hil. Tidak dibenarkan setiap orang dengan serta merta
mempunyai hak mengkafirkan orang lain, dimana hal tersebut bisa menyebabkan chaos
dan huru hara yang terbendung, karena hal tersebut bisa memicu pembunuhan
brutal terhadap pihak lain yang bisa saja, antara pengkafir dan yang dikafirkan
masih ada ruang untuk didiskusikan.
Permasalahan akhirnya menyentuh
bagian objek pengkafiran/orang yang dikafirkan, keduanya sepakat bahwa kaum
Nashrani dan Yahudi adalah kafir, tapi apakah lantas kekafiran mereka menjadi sebab
dilegalkannya pembunuhan atau pembayaran jizyah di tengah keadaan seperti
sekarang ini?. Syaikh Fazzazi bersikukuh bahwa orang-orang Nashrani
sejatinya sekarang telah melakukan tindakan-tindakan yang masuk kategori harby,
beliau berdalih bahwa agresi militer yang melanda negeri muslim Afganistan,
Iraq, Palestina, ditambah pernyataan orang kafir dan faktor media massa atau
pendapat-pendapat negatif serta penodaan agama yang dengan terangnya ditujukan
kepada umat Islam, beliau terkesan menjeneralisir dan mengkaitkan antara
fenomena-fenomena global yang melanda kaum muslim.
Perbincangan sedikit ruwet antara
dua narasumber ketika membicarakan keberadaan orang-orang zanadiqah –menurut
versi SF- atau orang-orang Liberal, Sekuler, Pluralis –menurut versi SH-.
Dimana pihak pertama tetap menerapkan hukum kafir terhadap mereka dan berbeda
dengan Syaikh Hasun yang mana beliau masih menganjurkan jalan hiwar, bukan takfir
bukan pula memeranginya.
mantaaaaaaaaaappp....lanjutannya mana lagi mas broo...hehhe
BalasHapus