- Back to Home »
- Astronomi »
- Umat Islam dan Fenomena 2012
Posted by : Alamin Rayyiis
Selasa, 11 Desember 2012
Fenomena Tahun 2012
Alam jagad raya seolah-olah tidak pernah berhenti
memberi jejak kepada manusia untuk menuju sebuah pertunjukan akbar di setiap
momennya, tak heran bila ilmu yang paling lama diwarisi oleh manusia dari
leluhurnya adalah ilmu falak atau astronomi. Kepada langit manusia menengadah,
melihat keagungan Allah yang telah menciptakan bintang gemintang. Berbagai
fenomena pun silih berganti menunjukan kehebohannya kepada makhluk bumi,
seolah-olah drama panggung sedemikian rupa telah diatur skenario dan waktunya,
hanya Dia yang tahu, manusia hanya bisa memperkirakan dengan rasio-rasionya.
Dari sekian banyak hitungan tahun, entah kenapa banyak
pihak memberikan fokus dan porsi yang berbeda di tahun 2012, apa yang
membuatnya tampak istimewa di mata sebagian orang? Dan bagaimana seharusnya
kita menyikapi hal-hal demikian? Sebelum itu, mari kita hitung pentas langit
yang membahana di bumi kita.

Masih dengan objek benda langit, pada suatu waktu
matahari mengalami apa yang pernah ia alami dengan Venus dan Bumi yaitu ketika
sinarnya ke bumi sedikit terhalangi karena bayangan Venus, hanya saja objek
yang menutupi sinarnya ke bumi kali ini adalah bulan, gerhana matahari di tahun
2012 diperkirakan oleh para astronom akan terjadi sebanyak dua kali, 20 Mei dan
13 November silam.
Tokoh lainnya dalam ajang star show kali ini
adalah meteor. Diawali di bulan januari 2012 hujan meteor Quadrantis mengguyur
kutub bumi, meteor ini oleh beberapa ahli dikatakan sebagai meteor yang paling
rutin terjadi akan tetapi mempunyai durasi paling singkat dibanding dengan
hujan meteor lainnya, hal ini disebabkan karena garis edar bumi ketika itu melewati
ruang sempit di deretan sampah benda langit (atau Debris) peninggalan
asteroid 2003 EH1. Meteor lain yang juga
menyambangi bumi adalah meteor Lyrid yang terjadi setiap bulan April per
tahunnya. Disusul kemudian dengan meteor Perseid yang terjadi di bulan Agustus
silam.
Fenomena Supermoon di tahun 2012 juga sukses menyedot
ketakutan penduduk bumi, pasalnya fenomena langit ini mempunyai keterkaitan
dengan bumi berupa potensi terjadinya badai dan ledakan gunung berapi di planet
bumi, akan tetapi penjelasan ilmiah yang mendukung keterkaitan tersebut
terlihat masih tidak jelas. Sedangkan supermoon sendiri adalah kondisi dimana
bulan berada di titik terdekatnya dengan bumi, jarak rata-rata bumi dan bulan
berkisar 384 ribu Km, dan ketika bulan melewati garis edar terdekat maka jarak
tersebut menjadi 357 ribu Km, wal hasil bulan pun 27 ribu Km lebih dekat ke
bumi, maka di saat itulah terjadi fenomena Bulan Super, dikatakan demikian
karena dengan kedekatan tersebut cahaya bulan bertambah 15-16% lebih terang
dari biasanya, objek bulan pun juga terlihat lebih besar dari purnama-purnama
biasa.
Yang tersisa dari sekian episode drama langit adalah, Palanetary
Alignment, atau kesejajaran beberapa benda langit. Dengan segala teori yang
masih tarik ulur maka kesimpulan pasti pun belum bisa didapat, yang ada hanya
beberapa hipotesa-hipotesa antariksa, dintara perkiraan tersebut murni berasal
dari pengolahan data antariksa, akan tetapi hipotesa lainnya mengaitkan dengan
fenomena-fenomena phobis yang cenderung berbau mitos bagi masyarakat
awam dengan pemberitaan-pemberitaan yang mengejutkan. Point yang paling mendapat
porsi lebih dari hipotesa Kesejajaran Benda Langit ini adalah gelap gulitanya
bumi di tanggal 23-25 Desember.
Pentas langit di atas ternyata lantas disambut dengan
beberapa gejolak di dunia yang tidak kalah gegap gempitanya, hanya saja, peran
dari keduanya agak berbeda, di pentas langit manusia hanya bisa menjadi
penontonnya, tapi di pentas bumi manusia justru menjadi lakonnya, tak urung
drama yang mereka perankan adalah lintas karakter, posisi, dan tempat.
Bila kita menyimak di akhir tahun 2011 hingga awal
2012 maka beberapa kiamat kecil bisa kita saksikan di negara-negara Timur
Tengah, Arab Spring termasuk fenomena yang sukses mengakhiri umur kediktatoran presiden-presiden
dengan cap dholim, sehingga beberapa nama baru dalam dunia kepemimpinan
tertinggi di negara bermunculan, presiden Mesir Mohammed Morsy contohnya. Di
tema yang sama dengan tempat yang berbeda Barack Obama menjadi presiden
terpilih dari partai Demokrat untuk kedua kalinya, kenapa harus Obama dan
Amerika-nya kita soroti? Karena tidak bisa tidak, percaturan dunia saat ini
antara raja hitam dan putih menyertakan negara Paman Sam tersebut sebagai
pemain utamanya.
Sekalipun pemilu baru akan dihelat tahun 2014 nanti,
akan tetapi di tahun 2012 ini justru beberapa nama Capres juga sudah dirilis oleh
beberapa LSM dan Lembaga Survei. Jakarta sebagai ibukota Indonesia pun juga
turut kebagian untung di tahun 2012, pasalnya pemilihan yang lalu melahirkan
sosok pemimpin baru dan justru berasal dari sebrang pulau, dia adalah Jokowi
dari Solo.
Di lain tempat, bencana kemanusiaan mengalami siklus 4
tahunan yang selalu berulang, agresi negara biada Israel atas palestina kembali
terulang di tahun 2012 setelah sebelumnya di tahun 2008 kebiadaban Israel juga
terlampiaskan atas bumi suci Palestina. Bila bencana tersebut terlihat jelas
karena ulah makhluk terkutuk Zionis-Yahudi-Israel maka di belahan bumi lain
juga terjadi bencana besar lantaran keganasan alam, tengok saja New York –
Amerika yang menjadi tumbal kemarahan Sandy Hurricane atau Badai Sandy,
kekuatan badai tersebut mampu memindahkan jutaan kubik sungai menuju daratan
New York, badai lintas negara tersebut juga memporak-porandakan Karibia, Kuba
dan Haiti.
Bencana pemikiran manusia, dalam hal ini adalah islamic
phobia juga menimpa umat Islam untuk ke sekian kalinya, film Innocence
of Muslim sebuah film pendek garapan Sam Bacile atau Nakoula Bacceley yang
disinyalir berdarah yahudi telah menciptakan gambaran Islam yang sangat
bertolak belakang dengan kebenaran ajaran Islam itu sendiri dan bahkan
bertentangan dengan kode etik berekspresi dalam publik. Untungnya, pemerintah
Amerika sudah memenjarakan sutradara yang dalam pembuatan film tersebut sudah
menipu beberapa aktor yang ditampilkan dalam film pendek berdurasi 14 menit
rilisan Youtube. Karena beberapa fakta yang perlu kita tahu adalah, bahwa tidak
semua pelaku dalam Innocence of Muslim tersebut tahu tentang konsep
keseluruhan.
Fakta memang mengatakan bahwa di tahun 2012 ini banyak
kejadian yang fenomenal alias langka. Pentas langit, bumi, kemanusiaan,
pemikiran dan banyak hal yang telah – sedang dan mungkin akan terjadi. Terlepas
dari, apakah kelangkaan ini mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung
dengan “kiamat” versi orang barat, akan tetapi fenomena yang ada telah membius
khayalak ramai.
Berangkat dari hal di atas, beberapa tanggapan tentang
2012 pun silih berganti mengalir, yang paling kentara adalah film Doomsday
2012, cerita kiamat-kiamat-an yang mengatakan bahwa bumi mengalami
kekacauan total, hujan meteor, gempa dibarengi dengan longsoran tanah, banjir
bandang dll. Tentunya cerita fiksi itu sama sekali tidak mewakili fenomena
ilmiah tahun 2012 karena tidak terbukti secara sains. Keterkaitan lainnya
tentang wacana kiamat 2012 juga datang dari seseorang yang bernama Nostradamus,
peramal prancis yang justru bergelut di bidang saintis. Aroma kiamat-kiamat-an
pun bertambah kental dengan adanya bumbu penyedap rasa, yaitu tentang ramalan
suku Maya yang diperkirakan mempunyai pertanggalan numerik tentang akhir
generasi bumi di tahun 2012.
Yang menarik (baca: aneh) justru formulasi hitungan
kiamat yang dicoba disajikan oleh sarjana Iran bernama Ali Adam dalam bukunya
“Al Quran 2012”. Dengan tiba-tiba ia memilih surat Ar Rahman, kemudian ia
memfokuskan pada beberapa ayat yang diulang sebanyak 31 kali, dimana
pengulangan ayat tersebut terletak di nomor-nomor ayat tertentu, dan ketika
nomor ayat tersebut dijumlahkan maka menghasilkan jumlah bilangan sebanyak
1433, oleh Ali Adam angka tersebut lantas disinyalir menjadi tahun dimana
manusia berada pada puncak pembangkangan dengan nikmat Tuhan-Nya.
Sikap Umat Islam
Memang benar bahwa Allah menciptakan segala yang di
langit dan di bumi dengan adanya keterkaitan, dan tidak ada satu kejadian pun
yang luput dari design, pengawasan serta maksud dan tujuan-Nya. Akan tetapi
duduk perkara Hari Akhir bukanlah hal yang menyangkut akal pikiran saja,
apalagi klenik dan ramalan-ramalan yang menyesatkan, tapi sedari awal manusia
memang dijatah untuk tidak tahu secara pasti kapan (baca: tahun) hari kiamat
terjadi. Yang diberitakan Allah kepada Jibril dan kepada Nabi Muhammad Saw.
sebatas tanda-tandanya saja.
Lebih dari itu, bila kita mengaitkan kejadian-kejadian
di atas, maka, fenomena-fenomana tersebut ternyata sama sekali tidak bisa
dijadikan ukuran standar untuk memperkirakan terjadinya kiamat. Fenomena badai
matahari nyatanya terjadi dengan siklus yang sudah terjadi sebelumnya, begitu
juga dengan fenomena Transitnya Venus, hujan meteor yang berkali-kali mengguyur
bumi. Bahkan, wacana Ali Adam yang terinspirasi dari penjumlahan angka dari
nomor ayat yang memuat bacaan “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
berulang kali, juga tidak bisa dijadikan alat ukur kepastian. Al-Quran memang
kitab suci yang mutlak akan kebenarannya, akan tetapi interpretasi atau
pemaknaan manusialah yang kadang luput dari kebenaran yang dimaksud.
Terkait dengan fenomena alam, sebagai umat Islam yang pernah
menjunjung tinggi peradaban dan keintelektualan, maka kita tidak boleh apatis
terhadap kejadian-kejadian alam di atas. Contohnya adalah fenomena Transit
Venus, sebagai umat rahmatan lil ‘alamin kita pun dituntut cerdas dalam
menyikapi fenomena tersebut dan jauh dari pemahaman-pemahaman mitologi yang
hanya mendangkalkan otak, ktia patut berbangga bahwa di tahun 1032 M seorang
ulama’ Islam telah lebih dahulu memberikan wacana tentang Transitnya Venus, dia
adalah Ibnu Sina.
Proporsional dalam memaknai kejadian alam pun bahkan
sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw., ketika para sahabat mengait-ngaitkan
kematian Ibrahim dengan fenomena Gerhana Matahari, Rasulullah pun langsung
menepis mitos tersebut, beliau hanya mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak
ubahnya seperti kejadian-kejadian alam lain yang tidak ada sangkut pautnya
dengan kematian anaknya tercinta.
Justru dengan spirit antusiasime akan pengetahuan alam
yang diimbangi dengan keimanan seorang muslim berhasil memahami segala fenomena
yang ada. Masih segar dalam ingatan kita tentang jargon Dr. Agus Purwanto
(Pelopor Trensains) yang selalu mendorong kemajuan umat Islam melalui
pelajaran-pelajaran yang bisa diambil dari fenomena sains seperti di atas,
bahkan oleh beliau, jumlah ayat quraniyyah yang berbicara tentang ayat
kauniyyah lebih banyak dibanding dengan ayat quraniyyah yang berbicara tentang
ayat-ayat mu’amalat ataupun fikih. Ringkas kata, tafakkaru fil khalqillah wa
la tafakkaru fi dzatillah, Berpikirlah tentang ciptaan-ciptaan Allah dan
jangan memikirkan tentang Dzat Allah.
Terlepas dari hal-hal di atas maka, Allah pun sudah
menggarisbawahi dengan selalu mengingatkan urgensi sebuah waktu. Ya, kiamat
tidak lebih penting dari bagaimana kita memanfaatkan waktu itu sendiri.
Bentangan detik, menit, jam, tahun dan umur kehidupan setiap manusia ditentukan
dengan baik buruknya amal perbuatan. Karena tatkala kiamat ditentukan 100 tahun
mendatang dengan segala tanda-tandanya, misalkan, maka kematian pun lebih
ekstrim dari itu, kiamat kecil ini terkadang malah tidak didahului dengan
peringatan apapun. Maka penentu di mana kita akan berlabuh di akhirat nanti
justru ditentukan di setiap waktu yang kita miliki.
Wallahu
a’lam bishowab. Selamat bertadabbur alam J
Dicoret
oleh: Muhammad A. R.